Oh Mentari
terima kasih atas cahayamu yang indah itu
Wahai Pencipta-KU
terima kasih atas hidupku untuk hari ini
Wahai Alam
terima kasih atas keindahan yang engkau kekalkan untuk tatapan sejagat

nampaknya,
siang tidak akan berlalu seperti yang ku harapkan
manusia begitu kelam kabut mengejar hari mereka
begitu berhargakah hari mereka?
sampaikan mereka terlupa norma-norma seorang manusia
yang juga hamba kepada-NYA?

Sang Mentari
lihatlah manusia itu
begitu bongkak dia berjalan
begitu sombong rupanya
begitu mahalkah perhiasannya sehingga ia begitu rupa?

kau lihat manusia itu pula Sang Mentari
begitu hinakah hidupnya
sehingga dia menadah tangan seperti itu
untuk apa dia merendahkan dirinya sedemikian rupa?
sedangkan dialah Khalifah di muka bumi ini

Sang Mentari
manusia ini ada-ada sahaja kan?
lihat mereka, mesra sungguh bukan?
manusia memang mudah mesra dengan sekeliling mereka
lagi-lagi dengan kaum berlainan jantina dengan mereka
alangkah indahnya jika mereka juga bersikap mesra denganku
tapi siapalah aku untuk mereka
aku ini hanya Si Lalang
yang tidak punya badan yang melentik
yang tidak punya bibir yang basah
yang tidak punya rupa yang menawan
yang tidak punya taruhan untuk mereka
andainya mereka bermesra denganku
pasti mereka akan terluka sendiri

ah, persetankan semua itu
biarlah mereka tidak bermesra denganku
kerna pastinya kemesraan itu akan membinasakanku